Setelah musim pileg berlalu saat ini datang musim pilpres. Tiga kandidat resmi mencadi capres yaitu nomer urut satu Bu Mega dengan cawapres Pak Prabowo, nomer urut dua Pak SBY didampingi Pak Boediono serta nomer urut tiga Pak Muhammad Jusuf Kalla atau JK berpasangan dengan Pak Wiranto.
Kira-kira siapa ya yang cocok mengisi jabatan presiden RI periode 2009-2014. Hak setiap orang untuk menentukan pilihannya berdasarkan kriteria-kriteria yang diharapkan untuk dapat dilaksanakan oleh capres-cawapresnya. Bagi saya, melihat penampilan Pak JK sejak masih menjabat menteri sampai dengan wapres mempunyai kesan tersendiri. Apalagi pernah ketemu langsung dan ngobrol satu meja sewaktu masih di Makassar, menjadi kenangan tersendiri. Menurut saya beliau orang yang sederhana, lugu dan apa adanya namun tegas dan berani untuk mempertahankan prinsip yang diyakininya.
Dalam tampilan di acara diskusi dengan para pengusaha yang ditayangkan di TV, terlihat bagaimana sikap spontan tanpa rekayasa dalam menjawab setiap pertanyaan audience. Termasuk memberi contoh langsung dengan membuka sepatu "JK-Collection" produksi Cibaduyut. Dalam acara dengan para budayawan, beliau juga sangat bijaksana menjawab kasus-kasus yang diajukan panelis, semisal tentang budaya dan pariwisata, undang-undang anti pornografi serta visi-misi yang sangat meyakinkan untuk mempertahankan budaya Indonesia. Dalam dialog masalah hukum-pun dengan cerdas dan tangkas pertanyaan dari para panelis yang ahli hukum semisal Todung Mulya Lubis maupun dari para advokat dan ahli hukum lainnya. Dari masalah korupsi, hukum internasional maupun masalah HAM dijawab dengan sangat sempurna. Pertanyaan sulit yang jawabannya juga melahirkan pro dan kontra dapat dijawab dengan bijaksana.
Terakhir penampilan beliau di acara Kampanye Damai yang diadakan oleh KPU yang disiarkan langsung TV One, beliau berhasil mencairkan suasana tegang antar capres, "biasanya yang giliran terakhir adalah inspektur upacara". Sambutan sportif yang disampaikannya mendapat penghargaan dari masyarakat dan pengamat, bahkan ada yang memberi nilai 8 atau 9 dibandingkan calon lain dengan nilai 6 dan 7.
Anda mau pilih mana dalam pilpres 8 Juli nanti, silahkan. Pilihan boleh berbeda namun persatuan dan kesatuan serta persaudaraan diantara kita tetap yang utama. Pilpres hanya salah satu atau bagian dari sistem ketatanegaraan yang harus dijalankan, hanya menjadi alat bukan tujuan. Semoga akhirnya terpilih pemimpin yang dapat membangkitkan Indonesia ini dari keterpurukan. Semoga Allah SWT meridhoi pemimpin Indonesia yang akan terpilih nanti dan dapat menjadi pemimpin yang adil, amanah dan kompeten dalam menjalankan tugasnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment