Thursday, June 11, 2009

Kesengsem sama Pak JK

Setelah musim pileg berlalu saat ini datang musim pilpres. Tiga kandidat resmi mencadi capres yaitu nomer urut satu Bu Mega dengan cawapres Pak Prabowo, nomer urut dua Pak SBY didampingi Pak Boediono serta nomer urut tiga Pak Muhammad Jusuf Kalla atau JK berpasangan dengan Pak Wiranto.

Kira-kira siapa ya yang cocok mengisi jabatan presiden RI periode 2009-2014. Hak setiap orang untuk menentukan pilihannya berdasarkan kriteria-kriteria yang diharapkan untuk dapat dilaksanakan oleh capres-cawapresnya. Bagi saya, melihat penampilan Pak JK sejak masih menjabat menteri sampai dengan wapres mempunyai kesan tersendiri. Apalagi pernah ketemu langsung dan ngobrol satu meja sewaktu masih di Makassar, menjadi kenangan tersendiri. Menurut saya beliau orang yang sederhana, lugu dan apa adanya namun tegas dan berani untuk mempertahankan prinsip yang diyakininya.

Dalam tampilan di acara diskusi dengan para pengusaha yang ditayangkan di TV, terlihat bagaimana sikap spontan tanpa rekayasa dalam menjawab setiap pertanyaan audience. Termasuk memberi contoh langsung dengan membuka sepatu "JK-Collection" produksi Cibaduyut. Dalam acara dengan para budayawan, beliau juga sangat bijaksana menjawab kasus-kasus yang diajukan panelis, semisal tentang budaya dan pariwisata, undang-undang anti pornografi serta visi-misi yang sangat meyakinkan untuk mempertahankan budaya Indonesia. Dalam dialog masalah hukum-pun dengan cerdas dan tangkas pertanyaan dari para panelis yang ahli hukum semisal Todung Mulya Lubis maupun dari para advokat dan ahli hukum lainnya. Dari masalah korupsi, hukum internasional maupun masalah HAM dijawab dengan sangat sempurna. Pertanyaan sulit yang jawabannya juga melahirkan pro dan kontra dapat dijawab dengan bijaksana.

Terakhir penampilan beliau di acara Kampanye Damai yang diadakan oleh KPU yang disiarkan langsung TV One, beliau berhasil mencairkan suasana tegang antar capres, "biasanya yang giliran terakhir adalah inspektur upacara". Sambutan sportif yang disampaikannya mendapat penghargaan dari masyarakat dan pengamat, bahkan ada yang memberi nilai 8 atau 9 dibandingkan calon lain dengan nilai 6 dan 7.

Anda mau pilih mana dalam pilpres 8 Juli nanti, silahkan. Pilihan boleh berbeda namun persatuan dan kesatuan serta persaudaraan diantara kita tetap yang utama. Pilpres hanya salah satu atau bagian dari sistem ketatanegaraan yang harus dijalankan, hanya menjadi alat bukan tujuan. Semoga akhirnya terpilih pemimpin yang dapat membangkitkan Indonesia ini dari keterpurukan. Semoga Allah SWT meridhoi pemimpin Indonesia yang akan terpilih nanti dan dapat menjadi pemimpin yang adil, amanah dan kompeten dalam menjalankan tugasnya.

Monday, June 08, 2009

Memulai Bisnis


Kalau belajar teorinya sudah sangat lama, sejak tahun 2000-an aku sudah mulai rajin membaca buku-buku tentang bagaimana memulai bisnis. Hanya saja kok semangatku selalu timbul-tenggelam, atau mengutip Mbak Mega 'kayak main yoyo aja' ... maju mundur.

Terus bagaimana nih kisahnya kok akhirnya berani bisnis. Banyak faktor, pertama karena lingkungan tempat tinggal yang kebetulan banyak pebisnis. Berbagai obrolan berlanjut dengan sharingnya bagaimana berjuang membangun bisnisnya, resep-resep bisnisnya, akhirnya menambah semangat untuk bergerak maju. Apapun yang terjadi pasti sudah menjadi kehendak Allah SWT, itu yang saya rasakan. Seolah semuanya mengalir mengikuti skenario kayak sandiwara yang sering kita saksikan di layar televisi. Kedua, karena semangat dari hati nuraniku sendiri yang memaksa harus berani bertindak, harus berani mengubah diri, bergerak maju. Kuncinya adalah niat yang kuat dan dukungan dari keluarga, utamanya isteri. Masak cukup itu aja ... Ya, untuk tahap awal saya rasa itu aja cukup. Terus apa niatnya, niat harus jelas dan muantap bahwa dengan bisnis atau dagang ini adalah semata-mata mengharapkan ridho Allah SWT yaitu untuk mendapatkan rezeki yang halal yang barokah agar dapat lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Bismillahirrahmaanirrahiim aku mulai bisnis ini mengharap ridha-Mu Yaa Allah. Kedua dukungan keluarga, isteri, orang tua ataupun mertua perlu dimintai sarannya, masukannya. Semuanya harus kita terima dengan ikhlas dan sabar, terkadang belum tentu sama dengan semangat membara yang kita miliki. Tentu kita tetap harus berjuang meyakinkan niat kita kepada keluarga agar beliau-beliau memahami langkah-langkah yang akan kita laksanakan.

Akhirnya secara resmi tanggal 15 Januari yang lalu, bisnis yang merupakan hasil kerjasama dengan sahabat SMP-ku dapat dimulai. Alhamdulillah, semuanya atas segala pertolongan-Mu, berikanlah kami bimbingan-Mu agar usaha ini dapat berjalan sesuai petunjuk-Mu. Ampunilah segala kekhilafan dan kekurangan dalam memahami dan menjalani perintah-Mu.
Semoga usaha ini dapat pula memberi manfaat bagi saudara-saudara kami, dapat menjadi jalan penyalur rezeki dan dapat menjadi sarana dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.